PETROID BERITA - Arief Budiman adalah ketua KPU RI, belakangan ini sering muncul dilayar dari adanya kotak suara anti air, kuat dapat dikatakan aman untuk menyimpan Rahasia Negara.
saat kontribusi ada beberapa wilayah yang sulit di medan karena pada musim penghujan, alhasil ada beberapa kotak suara basah dikritik oleh pengawas.
didalam gudang banyak sejumlah kotak suara yang rusak baik basah maupun sobek dijadikan limbah yang masih disimpan dengan antisipasi bila mana dikeluarkan berdampak turunnya estimasi kinerja.
seperti permainan sedang noob karena jaringan buruk, sistem demokrasi yang baik dimainkan oleh pemain yang tidak profesional, mengandalkan tekad dan dorongan, semacam ini wayang selalu ikut walau berontak tetap pada haluannya, sedang penonton yang melihat apa yang lewat tercengang bukan mencari kebenarannya bahkan solusinya yang semakin mensoraki.
hitungan tiada jauh pemikiran pemilu serentak yang di ikuti 5 katagori : PPWP, DPD RI, DPR RI, DPRD PROV, DPRD KAB.
setiap katagori wilayah pilihan berbeda. kemana kan semua itu?
dengan adanya hari tenang politik, dimana pengada/pemilik acara juga ikutkah apa yang dilakukan peserta?
etika pemilik acara loh, bukan kardus-kardus sekan menampilkan profesional, dengan tegas melihat dari etika ini tidak adil menampakkan dengan satu pihak. ada apa ini, yang dipercayai seperti momongin anak yang rewel?
dan yang membuat saya membongkar temuan aksi penculikan 98' katanya, ini adalah bentuk pelanggaran masa lalu dan masih di loloskan pemilih pencalonan namun semakin gejolak membuka lembaran dulu, ada apa dengan hukum pasti di negara ini kawan? termakan hukum sosial kah yang didoktrin peragaan bayangan? mestikah menyalahkan sepihak, bila mesti akan ku salah pemegang hukum saat itu....
keterbukaan sangatlah perlu, namun keterbukan bukan dinikmati dengan memanfaatkan bayangan yang masih ada, peraga politik ini amatiran yang dibudak perseorangan.
lagaknya tegas tiada itu terbata karena tiada kemampuan terdidik pada ruang lingkup pemimpin. memimpin desa sebagai kepada lurah atau desa harus memahami dan strategi wilayah dipimpin, bagaimana dengan negara paham akan strategi di alihkan pada bawahan? utama tombaknya adalah pemimpin untuk memecahkan masalah dan beri solusi dari aspirasi apa yang dipimpin bukan memecah agar membenci lawan ini hasutan bro...
makhluk penghasut kita kenal tiada lain setan, pantaskah ku tarik setan berbalut manusia?
disini persona menulis bukan menghujat, namun mempertanyakan apa yang ditemukan selama tulisan ini masih ada.
buat rakyat.... saya, anda adalah wayang ingat sebuah permainan wayang untuk mendapatkan saweran. kita digerakkan yang mendapatkan uang adalah dalang. selagi kita bisa berfikir gunakan fikiran kita untuk membangun negeri ini, angkat harkat martabat tetangga kita... yakinlah engkau akan di angkat derajat dan semua perbuatan baik anda akan selalu di hitung oleh tuhan mu.
No comments:
Post a Comment