PETROID SMA Sederajat TRAGIS - Seperti Tradisi setiap kelulusan setiap tahunnya ada saja menjadi korban lakalantas, namun tiada memberi jera dari generasi ke generasi malah tambah meng akar.
Pengamanan pengendarapun tidak lengkap, bahkan ugal-ugalan saat di jalan keramayan.
dari pihak pengamananpun seperti kualahan di buat generasi ini, bukan tak lain Pihak sekolah tidak melarang, karena selama seumur hidup hanya sekali terjadi namun mereka tidak mengetahui dampak mudaratnya lebih besar dibanding faedahnya.
sementara para orang tua diam dan kalah debat sangking anaknya merasa telah lulus padahal itu semua biaya dari orang tua walau sebagian murid tidak.
Hukum Tradisi dianggap Hukum Formil?
kejadian ini apakah bisa diberhentikan? selama kelulusan setiap tahunnya mengadakan kegiatan positif dari pihak sekolah.
mungkin sedikit yang melakukan, kuantitas murid dari sekolah bukan berarti tinggi kualitatif pada murid.
begi sejenak ku teguk kopi sambil melihat gambar, mirisnya pola pikir murid yang ada di Negara Republik Indonesia ini.
sebenarnya apa yang di tanam oleh sekolah yang membuat pola pikir muridnya ingin melakukan hal serupa? perlukah sekolah di SEGEL bagi muridnya yang melakukan Konvoi kelulusan dengan coret-coret dan ugal-ugalan di jalan raya?
sepertinya perlu sangat diterapkan oleh berwajib dan Dinas Pendidikan serta lembaga pengelola pendidikan karena jabatan anda ternilai dari bawah.
apa yang dipetik maka itu dari apa yang ditanam.
semoga ada kejelasan tindakan positif nantinya, kami dari tim Penilik Teropong mengharapkan ketegasan yang masih lingkup andil Pendidikan dengan buah yang baik.
bila ada salah dari kami, kata yang menyinggung atau bahasa yang kasar bahkan perilaku yang tidak mengenakkan mohon dengan rendah hati di maafkan.
share artikel ini agar yang lain baca...
SMA YOS TIDAK MELAKUKAN CORET |
No comments:
Post a Comment